Sunday 16 November 2014

Mengurus kartu NPWP yang hilang

Hai semua!!

Kali ini gue mau menulis mengenai pengalaman gue mengurus kartu NPWP yang hilang. Semua profesional pastinya umum dengan kartu NPWP ini. Kartu NPWP ini banyak fungsinya, selain sebagai kartu bukti bahwa kita adalah seorang yang wajib dan taat pajak. Apalagi yang suka bikin credit card, mendaftar asuransi, dll dsb. pasti sangat membutuhkan si kartu ini hehehe.

Oke, singkat cerita kartu NPWP ini biasanya gue taro di dalem dompet. Namun ntah mengapa gue pengen memisahkan kartu-kartu yang jarang dipakai ke dalam dompet kartu. Kartu NPWP ini masuk ke dalam kategori jarang dipakai. Jadilah kartu ini masuk ke dompet kartu.

Suatu saat si dompet ini hilang ntah kemana. Mungkin terselip di dalam satu tas yang nyokap hibahkan ke mbak yang kerja di rumah. Panik lah gue saat gue membutuhkan kartu ini sebagai lampiran untuk suatu urusan.

Dengan modal keterampilan searching google, gue cari informasi mengenai mengurus kartu NPWP yang hilang. Hasilnya mengejutkan. Gak ada satupun yang sama. Ada yang harus mengurus surat kehilangan di kantor polisi dulu, ada yang tidak. Ada yang harus datang ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak) tempat kita mengurus NPWP pertama kali, ada yang bisa KPP mana saja.

Oke, hasil searchingnya tidak berguna. Malah bikin gue tambah bingung.

Akhirnya gue search lagi nomor Kring Pajak. Dapet. nomornya 500200.
Langsung gue telpon, dan menurut petugas yang menjawab telepon, hasilnya adalah, TIDAK PERLU MENGURUS SURAT KEHILANGAN DI KANTOR POLISI DAN DAPAT DIURUS DI KPP MANA SAJA YANG TERDEKAT. Syaratnya hanyalah MEMBAWA FOTOKOPI KTP DAN FOTOKOPI KARTU NPWP. Menurut mas yang jawab telepon, syarat tsb tercantum di keputusan Dirjen Pajak nomor sekian (gue lupa) tahun 2013.

Nah gue bingung kan, gimana caranya gue punya fotokopi kartu NPWP, lah wong kartunya aja hilang. Akhirnya dengan sedikit kreativitas gue memutuskan surat bukti potong pajak yang dikeluarkan oleh perusahaan tempat gue bekerja bisa membantu. Pikir gue, kan ada NPWP gue tertera di surat itu. Sama aja kan... *berasa KPP itu milik kakek gue.

Setelah mengambil cuti satu hari dari kantor untuk mengurus kartu NPWP dan mengurus ke Bank (*ceritanya mau mindahin uang ber Miliar-miliar *tapi dalam mimpi) berangkatlah gue ke KPP Matraman. Kebetulan KPP Matraman ini adalah tempat dimana gue mengurus NPWP pertama kali. Kira-kira jam 7.45 gue sampai di KPP Matraman. Hal pertama yang gue kagumi adalah. SEPI. Cuma ada 2 orang yang antri, dan para petugas yang sedang bersiap. Yes, pikir gue. Gue pun mengambil nomor urut antrian, dan dapet nomor urut 3. Pukul 8 lebih dikit, konter udah dibuka. Gue sabar menanti, sesabar gue dulu menanti jodoh. Pukul 8.20 nomor urut gue dipanggil. Setelah ditanyakan maksud kedatangan gue oleh Mba-mba nya, gue kemukakan maksud dan tujuan gue kesini sembari menyerahkan fotokopi KTP dan surat bukti potong pajak gue. Tanpa pertanyaan, si Mba ini bekerja membantu gue mencetak kartu. Ada 1 form yang harus gue isi, yaitu form permintaan untuk pencetakan kartu. *Jyaaah tau gini pas gue antri tadi bisa gue isi biar hemat waktu. Setelah itu si Mba ini bolak-balik keluar-masuk konter. Sepertinya dia dikasi kerjaan lain sama Ibu-ibu (yang mungkin atasannya) yang juga harus diurus, jadinya agak galau seperti galau menentukan pilihan kawin atau tidak kawin. Gue jadi agak bete kan sama kegalauan si Mba. Jadi mau kawin apa nggak nih mba? saya capek nunggu diantara ketidakpastian ini (halah). Akhirnya si Mba memutuskan untuk ngurusin saya dulu. Tumpukan map yang dikasih Ibu-ibu tadi di geletakin gitu aja di mejanya layaknya surat cinta yang diabaikan.

Setelah semua persyaratan beres, yaitu: fotokopi KTP, fotokopi surat bukti potong pajak dari perusahaan (yes dibolehin sama Mba nya. my creativity works!), dan form permohonan pencetakan kartu, tercetak lah kartu NPWP gue. Yeaaaayyyy!

Blauwoman
my NPWP card is back!








Setelah selesai, gue lirik jam, Jam menunjukan pukul 8.32. Kurang lebih 12 menitan waktu yang gue butuhkan untuk mencetak ulang kartu ini. Itupun dengan mengisi form lagi pada saat di konter.

Pengalaman yang gue dapatkan adalah ngurus kartu NPWP yang hilang itu mudah banget dan gak pake lama (kalau KPP nya sepi). Waktu pelayanannya sendiri menurut gue sudah sangat cepat dan prosedurnya gak berbelit seperti paradigma yang ada kalau berurusan dengan pemerintahan, pasti ngurusnya lama dan ribet. Nggak sama sekali! Keep up the good job Dirjen Pajak! Hanya saja printer di KPP ini sempat rusak saat orang antrian 1 dilayani. Jadinya memakan waktu tunggu yang cukup lama menurut gue. Sisanya oke lah.

Sekian pengalaman gue mengurus kartu NPWP yang hilang tanpa pake ribet dan lama. Semoga membantu yaa :)


Stay happy,

BlauWoman